Javier sudah berdecih dan mendengus kesal untuk kesekian kalinya. Pasalnya Gia terus mengirimkannya pesan yang sangat membuatnya pusing. Jika hanya pesan biasa yang hanya memancing emosinya, itu akan jauh lebih baik. Tapi kali ini yang Gia kirimkan justru pesan penuh godaan dimana gadis itu akan memberikan banyak hal pada Javier saat berada di rooftop gedung fakultas mereka.
Javier pun untuk kesekian kalinya mengubah posisi duduknya, wajahnya pun gusar hingga membuat beberapa teman satu kelasnya yang berada didekatnya menatap ke arah Javier. Hanya saja tak berani untuk sekedar bertanya.
Javier yang baru saja fokus pada dosen yang ada di hadapannya, kini kembali menipiskan bibirnya saat ponselnya kembali bergetar. Javier melepaskan genggamannya pada bolpoin miliknya lalu melihat pesan yang ia duga berasal dari orang yang sama.