Javier hanya bisa duduk dengan tubuh kaku serta jantungnya yang semakin terasa diremas kuat. Adiknya sungguh tak bersalah. "Brengsek! Ini semua karena lo yang jahat sama adik gue! Kalian berhak untuk semua hukuman ini! Kalian sialan!"
"Mental adik gue dipertaruhkan karena rencana gila lo yang sangat gak masuk akal! Jadi lo dengar ini baik-baik ya. Gue gak akan melupakan masalah ini dengan mudah, termasuk lo dan masa lalu milik lo," ancamnya dengan banyak makian.
Diserang sana, gia sungguh tak bisa mendeskripsikan lagi bagaimana perasaannya. Rambutnya yang semakin berantakan karena sesekali ia tarik dengan kuat, pipi basah penuh dengan air mata dan tentunya napasnya yang semakin tak teratur karena terlalu lama mengisi. Ruangan yang penuh dengan bau obat itu semakin pula membuat Gia merasa pusing.