Jika saja cercaan Anton akan berakhir saat dokter meninggalkan mereka, maka jawabannya salah. Pasalnya, lelaki yang kini menduduki kursi roda itu semakin memaki Javier sepuas yang ia bisa. Tak peduli dengan tatapan mematikan yang terus dikeluarkan oleh Adiyaksa.
Terlebih Cintia yang kini sudah berada di pelukan Adiyaksa, demi menghalau rasa kepala di dalam dirinya. Wanita itu takut saat semua kalimat yang ia dengar dari bibir Anton memang benar adanya. Cintia memhg sik semudah itu memercayai ucapan orang lain, apalagi disaat arah lebih menguasai, tapi tetap saja. Ibu mana yang bisa tenang saat anaknya di caci maki tanpa henti.