Tanpa menunggu lebih lama, Javier bergegas turun dari motornya dan menarik adiknya dari pelukan Leonardo. Javier bahkan suda menatap nyalang ke arah laki-laki yang tengah mengenakan jaket kulit berwarna merah tersebut. Berbeda dengan Jane dan Leonardo yang terkejut setengah mati karena adegan tiba-tiba yang dilakukan Javier.
Belum lagi rasa perih yang dirasakan pada paha Jane akibat tergores sisi kursi yang baru saja ia duduki. Gadis yang kini memakai sweater tipis berwarna biru tua itu kini meringis menahan sakit. Sakit yang ia raskan pada dua tempat, di kaki dan pergelangan tangannya.
"Kakak apa-"
"Lo diem! Lo udah bikin kekacauan! Terus sekarang duduk disini berdua sambil pelukan! Mau jadi apa lo?! Hah!" Javier menoleh ke arah Jane sambil membentak keras gadis itu. Tangannya pun semakin erat mencengkram, membuat sang gadis yang sejak tadi wajahnya memucat, kini semakin lemas.