Irina yang baru sa keluar dari dalam kamar mandi dn melangkah menuju ruang tamu justru dihentikan dengan Gang yang sudah berdiri di denah kamar mandi. Irina menatap Agkag bingung, bakan laki-lai itu menahan tangannya agar tidak erg kemanapun.
"Kamu keterlaluan! Kalau kamu marah sama mas, jangan bawa-bawa dinda!" Ucapan Agang tidaklah keras, hanya sangat tegas hingga mebat Iria yang memang sedang sensitif jadi merasa sakit hati. Irina bukannya takut tapi dia merasa diremehkan oleh Galang.
Irina menatap Galang dengan pandangan menantang. "Siapa yang bawa-bawa Dinda? aku gak pernah bawa-bwa dinda sma pertengkaran gak ejla skta. Kamu ga jangan salahin. Aku dong, aku aja. ,buru-buru ke kamar mandi."
"Sekarang amna dinda nya?" Irina ekian menata Gang dengan ibrani membuat Ganang semane mencengkram tangan Ririna. Jangan hara galang akan mendapat tatapan memohon dari Rina untuk e, e; as tangannya karena sakit. Tidak.
