Seusai godaan Galang yang terus menerus dilancarkan pada Irina, wanita itu pun akhirnya berujung merajuk dan menjauh saat Galang mendekat ke arahnya. Bagaimana tidak kesal kalau Galang tetap menggodanya saat bersama Dinda. Irina 'kan jadi malu. Rasanya dia sudah tidak memiliki muka saat bertemu dengan Dinda, terlebih anak itu anak yang pintar.
"Maaf to istriku … gak lagi kok. Sini senyum dulu."
Cupp
Irina melebarkan matanya saat merasakan pipinya kembali dikecup oleh Galang. Beruntung di dalam kamar hanya ada Irina dan Galang. Apa yang terjadi kalau ada Dinda diantara mereka? Bagaimana juga kalau Dinda bercerita pada orangtua Galang? Habislah Irina.
"Kamu kenapa genit banget sekarang? Dulu juga kenapa diem terus, keliatan kaku banget?" Irina menatap Galang penuh tuntutan, terus meminta penjelasan.
Galang menampilkan ringisan canggung saat mendengar pertanyaan Irina. "Ini mas yang asli, yang kemarin ya … namanya juga adaptasi."