Sungguh pagi yang pusing bagi Irina. Dinda yang sekarang sudah menjadi anaknya itu mendadak ingin berenang dan memaksa papanya untuk menemani anak itu berenang. Masalahnya bukan pada bagian berenang, tapi pukul berapa Dinda membangunkan Galang dan Irina untuk berenang. Pasalnya pukul setengah lima pagi Dinda sudah membangunkan Galang untuk menemani anak itu berenang.
Irina dan Galang yang baru saja mengumpulkan nyawanya jelas saja terkejut. Terlebih sholat subuh saja belum tapi sudah dibangunkan karena ingin berenang.
"Iya sayang, nanti ya kalau matahari nya sudah naik. Ini masih subuh nak." Galang sesekali menguap sambil menjelaskan pada putri kesayangannya. Dia sendiri juga tidak ada keinginan untuk berenang sebenarnya, tapi kalau anaknya sudah berkeinginan, dia sebagai papa bisa apa?
"Gak mau. Maunya sekarang papa," rengek Dinda dengan tangan bergelayut manja pada sang papa.
