Resepsi yang berlangsung megah dan membuat lelah pun akhirnya berakhir. Tapi Irina masih harus berhadapan dengan malam pertama mereka. Jika sebelumnya mereka hanya makan siang bersama, sekarang tidak hanya itu. Mereka tidak mungkin hanya makan malam di dalam kamar.
"Jangan mikir macam-macam Irina!" batin Irina mencoba menyadarkan diri. Dia sudah seperti wanita yang kurang sentuhan karena sudah berpikiran yang tidak-tidak.
Mereka memang sudah menikah tapi bukan berarti harus langsung melakukan malam pertama kan? Tidak harus langsung membuat cucu untuk orangtua mereka kan?
"Kamu kenapa? Capek?" Galang menyentuh lengan Irina pelan.
"O-oh? Gak kok, aku biasa aja m-mas," jawab Irina canggung. Dia benar-benar belum terbiasa memanggil suaminya dengan sebutan 'mas' karena selama ini terlalu terbiasa memanggil Galang dengan sapaan 'bapak'.