Abiyakta hanya tersenyum simpul sembari terus mencerna apa yang baru saja Daniel ungkapkan. Dia merasa aneh memang, tapi akan terdengar tidak sopan kalau dia menuntut apa maksud dari Daniel.
Tapi melihat sikap keduanya yang sama sekali tidak canggung, justru membuat Abiyakta menduga tentang banyak hal. Tapi yang pasti, perasaan canggung justru lebih mendominasi, pasalnya ucapan Grace memang selalu terdengar ketus.
Abiyakta hanya merasa takut, kalau apa yang Grace lontarkan pada Daniel, membuat dokternya itu sakit hati.
"Papa mikirin apa sih? Dari tadi diem aja," tanya Grace saat sang papa hanya menatap keluar jendela mobil sejak tadi.
Bahkan saat mobil berjalan selama beberapa menit, papanya itu seolah diam tidak terusik dengan suara klakson yang begitu memekakan telinga.
"Bukan apa-apa kok, papa gak mikirin apa-apa." Abiyakta tersenyum tipis lalu mengusak rambut anak gadisnya pelan.
