Tidak serta-merta menjawab ajakan dari dosennya, Grace justru menundukan kepalanya untuk berpikir atas segala kemungkinan yang terjadi kalau dia setuju dengan ajakan dosennya.
"Kenapa Grace?"
"Kamu ada keperluan pagi ini?" Daniel kembali bertanya saat melihat Grace tak kunjung menjawab ajakannya. Bahkan Daniel ingin sekali mengumpati dirinya sendiri karena sudah terlihat seperti laki-laki yang mengejar mahasiswinya sendiri.
"B-bisa kok pak." Grace mendongakan kepalanya sambil menatap Daniel yakin. Meski dengan jantung yang terus berdetak cepat, Grace mencoba terus menekan perasaan tidak nyaman di dalam hatinya. Biarkanlah kali ini dia membuat hatinya sendiri merasa tertekan, asalkan bisa membalas kebaikan dosennya. Lagipula Grace juga ingin membuat dirinya sendiri lebih berani dalam menghadapi orang lain.
