Grace yang baru saja sampai di rumahnya saat jam menunjukan pukul tujuh malam tepat. Kedatangannya sudah disambut penuh semangat oleh Aaron. Bahkan anak laki-laki remaja itu berlari dari arah dapur menuju Grace sambil membawa piring berisikan puding coklat.
"Jie, mm barusan buat puding. Sini aku suap, Aaa… aku suap." Aaron memperagakan bibirnya terbuka sambil mengangkat sendok kecil bersikap puding yang sudah ia potong.
Grace yang diperlakukan seperti itu jelas saja tertawa, bukannya mengikuti perintah Aarin uyuk segera membuka mulut. Apalagi saat melihat wajah menggemaskan Aarin yang kesal karena di tertawakan. Bahkan Gave mencoba untuk menahan tawanya.
"Jie, cepet ih. Pegel ini," oceh Aaron dengan posisi tangan berada di depan Grace.