"Ya gak lah kek, apa-apan kasih Grace gitu aja. Emangnya dia barang." Gabriel menjawab dengan cepat setelah kesadarannya kembali. Jujur saja dia sempat terkecoh dengan pertanyaan kakeknya, tapi akhirnya dia juga sadar bahwa Grace juga bukan barang yang bisa dibuang atau diberikan kepada siapa saja.Grace manusia. Grace anaknya.
"Jadi kamu kesini hanya untuk itu? Bukan karena ingin bertemu kakek karena rindu?" Tomi terkekeh melihat cucunya yang terdiam dengan pandangan lurus ke depan. Tomi tidak menyangka bahwa cucunya akan cepat sadar dengan apa yang ia tutupi. Tapi tentunya Tomi masih berkeras dengan keputusannya, bahkan sampai hembusan napas terakhirnya nanti, Tomi tidak akan memberitahu Gabriel.