Stefany hanya bisa terdiam sambil memperhatikan Grace yang sedang bermain bersama kucingnya. Anak itu hanya mengeluarkan suara saat berbicara dengan kucingnya, selebihnya akan diam, mengangguk atau menggelengkan kepalanya saja.
Mimpi buruknya menjadi nyata, dimana Grace menjauhinya karena fakta yang sudah anak itu tahu. Hanya saja semua yang Grace terima tidaklah benar, semua hanya sebuah bualan dari Abiyakta juga Elisabeth.
Meski Stefany menangis semalam penuh, rasa sesak di dalam dadanya juga tak akan hilang begitu saja. Untuk menghadapinya saja Stefany sudah tidak bisa menggunakan otaknya lagi. Hanya Gabriel tempatnya bergantung saat ini.
Air mata yang sejak tadi ia tahan pun akhirnya luruh juga bersamaan dengan isakan lirih yang mulai keluar dari bibir Stefany. Sayangnya segala isakan hanya bisa ia tahan karena tak ingin Grace mendengarnya.