Tak bisa Elisabeth cegah, air matanya perlahan menetes semakin lama pun semakin deras hingga menimbulkan isakan yang semakin keras pula. Berharap rasa sesak di dalam dadanya akan luruh bersama tetesan air mata.
Memeluk gadis kecil di hadapannya dengan erat. Hari ini yang sudah ia tunggu-tunggu, dimana dia bisa memeluk putri cantiknya erat, mengecupnya dengan penuh kasih sayang. Bahkan mengusap punggung anak perempuannya seperti ibu di luar sana.
Stefany benar, anaknya ini tumbuh menjadi gadis kecil yang menggemaskan. Rambut panjang berwarna hitam yang tergerai indah, bisa Elisabeth pastikan bahwa Grace akan tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik saat dewasa.