"Apa saja yang sudah kamu lakukan Abiyakta!"
"Mana hasilnya? Kenapa perusahaan Gabriel masih berada di atas kita? Mana janjimu yang akan membuat mereka jatuh?"
"Kamu laki-laki Abiyakta, sudah seharusnya kamu bisa mengalahkan Gabriel dengan mudah," cerca Adrian yang tak ada hentinya.
Pasangan ayah dan anak itu sedang berada di dalam ruangan Adrian, sedang laki-laki paruh baya itu sedang memaki anaknya sejak tadi. Adrian masih tidak terima dengan Gabriel yang terus menyerang mereka. Adrian juga merasa cemas kalau sampai Johan juga Tomi akan ikut menyerang mereka.
"Papa sudah menurunkan harga diri papa untuk meminta maaf pada Gabriel karena kesalahanmu di masa lalu, tapi apa sekarang?!" bentak Adrian lagi.
Abiyakta tak bisa menjawab apapun, karena semua yang papanya ucapkan benar adanya. Dia masih dalam proses untuk menjatuhkan Gabriel dan bisakah papanya itu sabar? Kenapa semua orang tak ada yang memihaknya?