"Mas kok ngomongnya gitu sih? mas kenapa? Gak apa-apa kan? Perasaan yangs sakit kan kakinya, kenapa orangnya jadi ikut berubah sih mas?' tanya Cintia heran. Wanita itu menatap ke arah akkanya dengan raut muka tak percaya. Bahkan jarak mukanya dengan sang kakak pun sangat dekat hingga Bags yang merasa ditatap lekat tu merasa tak nyaman.
Bags mendorong kening adiknya dengan jari telunjuknya oelan. "Jangan deket-deket. Ya pokoknya gitu lah, semuanya salah mas, jadi mas minta maaf, okay?" Citnia yang masih merasa bingung pun hanya menganggukkan kepalanya saja sebagai respon. Pasalnya bertanya pada anaknya juga kan sia-sia, apalagi terlihat sekali bahwa jawaban kakaknya hanya sebagai formalitas, bukan karena jawaban asli yang membuat rasa ingin tahunya terpenuhi.