"Tangannya sayang, gak baik kaya gitu sama suaminya." Adiyska meraih jari telunjuk Citnia untuk ia turunkan dna ia usap dengan iu jarinya. "Iya janji, sekarang istirahat dulu aku mau."
Setelah mendengar permintaan sang suami, Cintia mulai menutup matanya untuk istirahat. Setidaknya mengistirahatkan hati dan pikirannya. Apalagi segala kecurigaan mulai Citnia jatuhkan pada Bagas.
Tidak memakan waktu lama ngga dua orang itu sampai di bandara Yogyakarta, keduanya menghabiskan beberapa saat untuk mengurus bagasi mereka, dan Cintia mulai menatap menelisik ke arah sang suami.
"Kenapa sih sayang?"
"Gak lupa kan kenapa?" Cintia mengangkat sebelah alisnya sambil berdiri di depan Adiysaka.