Abiyakta menampilkan seringai lebar saat orang yang ia minta untuk mengantarkan paket sudah kembali ke hadapannya.
"Sudah Tuan. Saya juga memastikan resepsionis itu sudah mengantarkan paket ke unit Gabriel karena saya melihatnya sendiri." Abiyakta mengangguk puas mendengar penjelasan orang bayarannya.
"Kita pergi dari sini, " perintah Abiyakta.
Abiyakta mendudukan diri dengan tubuh bersandar pada tempat duduk mobil bagian belakang. Matanya memang menatap lurus kedepan, tapi pikirannya sudah melayang jauh kedepan. Dimana kemenangan menantinya, kemenangan berupa hidup bersama Stefany selamanya.
"Jika cara kasar akan membuat kesayanganku takut. Maka aku akan menggunakan ribuan cara halus untuk membuatmu terpikat. Bagaimana dengan gadis kecil anak Elisabeth yang akan aku gunakan? Sepertinya menyenangkan melibatkan anak-anak, " batin Abiyakta licik.
