Setelah kondisi ibu mertuanya yang semakin stabil, akhirnya Cintia dan Adiyaksa bisa menginjakkan kakinya di stasiun kota Bandung. Sesuai permintaan Cintia, mereka harus honeymoon ke kota Bandung dengan menaiki kereta api. Bahkan ibu mertuanya juga ikut meksa Adiyaksa yang sejak awal dim tertarik sama sekali dengan kereta api.
Maksud Adosyak disini adalah tidak ingin membuang waktunya untuk menghabiskan berjam-jam hanya untuk di perjalanan. Sedangkan dia bisa sampai dengn penerbangan jauh lebih cepat. Hanya satu sampai dua jam dan dia akan sampai ke Bandung. Tapi saat dua wanita kesayangannya memaksa, Adiyaksa juga tidak bisa melakukan apa-apa lagi selain menurut.
Tubuhnya juga terasa pegal. Meski kereta yang ia naiki adalah kereta paling mahal dan paling nyaman, tapi tulangnya tak bisa berbohong. Tubuhnya sungguh lelh. Tapi saat melihat istrinya, waktunya justru tersenyum manis dans sering sekali tersenyum.