Cintia yang sebelumnya merasa bersalah, kini mengubah raut mukanya seketika. Wanita itu merasa tidak ingin disalahkan sedangkan suaminya justru bersikap seperti itu. Cintia juga tidak memiliki niat untuk membalas pelukan sang suami.
"Jadi ini aku yang salah? Kamu yang dicium pipinya tapi aku yang salah, gitu? Iya?!"Cintia melepas paksa pelukan Adiyaksa dan kembali menggerakan tangannya ke pinggang.
Tidak ada lagi Cintia yang mudah mengalah, tidak ada lagi Cintia yang akan merasa bersalah. Karena Cintia akan meminta keadilan dari kelicikan Adiyaksa.
"Enak aja mau main belakang, apalagi ceweknya kaya gitu modelnya, jangan harap ya mas!" batinnya tertawa puas.
Adiyaksa yang melihat istrinya semakin keras pun hanya bisa menarik napas panjang, sembari terus memikirkan jalan keluar seperti apa yang harus dia pilih. Adiyaksa menarik paksa Cintia untuk duduk di atas tempat tidur. Tidak sekeras itu memang, tapi cukup membuat Cintia kesulitan melangkah.
