Di dalam mobil, Sekar begitu gelisah. Pikirannya hanya fokus pada Dreena. Ia pun berapa kali bergumam mendoakan keadaan putrinya semoga baik-baik saja. Berapa kali juga ia menyuruh sopir taksi itu untuk menambah kecepatan laju kendaraan yang dikemudikannya.
"Ya Allah, semoga anakku tidak kenapa-kenapa," lirihnya.
Ia duduk di dalam taksi itu dengan gelisah dan mimik wajahnya menunjukkan rasa khawatir dan cemas yang mendalam. Bahkan ia pun tidak bisa duduk dengan tenang. Berapa kali ia mengubah-ubah posisi duduknya. Menghubungi suaminya, tetapi belum dijawab oleh Andres. Mungkin Andres masih berada di jalan.
Sekar memutuskan mengirimi pesan singkat kepada suaminya. Ia mengatakan jika saat ini dirinya sudah dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.
Tidak sampai 30 menit, taksi yang ditumpangi Sekar tiba di depan rumah sakit. Sekar bergegas turun dari dalam taksi seusai membayar ongkos taksi.