Ia sendiri berusaha menenangkan dirinya sendiri. Walaupun ia masih begitu shock menyaksikan ini semua. Sebagai seorang ibu, ia merasa belum mampu melindunginya.
Dreena pun melangkah ke kamar kecil untuk membersihkan diri. Sekar pun ke lantai bawah untuk mengambil peralatan pembersih lantai di dekat dapur.
Tak lama, ia pun kembali dengan kain pel dan ember. Mulai membersihkan percikan-percikan darah yang menetes ke lantai. Semua stok kantong darah telah habis sebagian diminum oleh Dreena.
Sekar masih tidak percaya dengan apa yang tadi baru saja ia lihat. Kini ia benar-benar melihat keanehan yang Dreena ciptakan. Sebelumnya Dreena memang suka bercerita tentang mimpi aneh itu pada ibunya.
"Kenapa semua jadi seperti ini?" batin sekar.
"Ya Allah, kenapa sejak putriku sakit, segala macam musibah selalu menimpa keluargaku? Aku tidak ingin sesuatu terjadi padanya, sembuhkanlah putriku ini, ya, Rabb," batin Sekar seraya berdoa.