Selama gadis itu sedang berbicara, Jarrel terus memalingkan wajahnya dengan angkuh. Sembari ia menahan emosinya yang hampir meledak. Kalau bukan di kantin sekolah dan tidak banyak orang di sekitarnya. Mungkin Jarrel bisa saja berbuat nekat.
Namun, ia sadar berada di mana dan siapa yang sedang ia hadapi. Di hadapannya ada seorang anak remaja perempuan seusianya yang sedang membicarakan hal buruk pada Dreena. Jarrel tidak habis pikir, mengapa gadis itu bisa-bisanya menjatuhkan Dreena di hadapan Jarrel.
"Banyak bacot!" dengkus Jarrel penuh emosi. Ketika gadis itu melenggang pergi begitu saja dari meja mereka.
"Elo kenapa sih? Kayaknya elo belain si Dreena itu terus? Menurut gue, benar kata tuh cewek. Elo ini populer, emang mau elo jadi nggak populer lagi karena ...." Jarrel langsung angkat bicara.
"Elo kok gitu aja mudah terpengaruh? Dreena nggak kayak apa yang merek pikirkan. Mereka aja yang iri sama Dreena," cetus Jarrel.