Selepas pulang sekolah, Dreena merasa letih sekali. Ia juga tidak mengerti mengapa tak ada habis-habisnya permasalahan yang menimpanya. Jarrel pun sudah mengetahui banyak rahasia dan sisi gelap dari Dreena.
Ia tak mau hidup seperti ini. Semakin lama Dreena merasa jika dirinya telah berubah jadi orang lain. Ia tidak tahu, apakah ini berhubungan dengan penyakitnya atau tidak.
Belum sempat ia mengganti seragam sekolahnya, Dreena yang memilih untuk rebahan sejenak justru malah tertidur pulas. Padahal niatnya hanya meregangkan otot-ototnya yang kaku dan rileksnya otot matanya untuk sesaat. Ia pun bablas sampai ke pulau kapuk alias pulau mimpi.
Berapa saat ia terlelap, tak lama nyawanya kembali menyatu dengan jasadnya. Perlahan ia membuka matanya. Dreena pun mengerjap-kerjapkan kedua matanya. Membiarkan otaknya beroperasi dengan baik, serta beradaptasi dengan sekitar.
Sontak ia bangkit dari posisi terbaringnya. "Di mana ini? Aku di mana?" pekiknya terperanjat.