Dreena terperangah mengingat kejadian di jalan tadi. Ia masih tak habis pikir dengan semua ini. Ia merasa ada sesuatu yang aneh di dalam dirinya.
"Sebenarnya ada apa denganku? Kenapa aku bisa melakukan semuanya? Ini sangat aneh, di luar nalar manusia," pikir Dreena.
Ia pun bergirik ngeri dengan apa yang terjadi pada dirinya. Sedetik kemudian, ia pun seakan memikirkan sesuatu, lalu tersenyum penuh arti. Entah apa maksud dari senyumannya itu. Sudah pasti ada sesuatu yang sudah Dreena pikirkan.
Memorinya berputar berapa minggu dan bulan yang lalu. Ia masih teringat jelas saat pertama kali ia tak sadarkan diri, sampai ia merasa direndahkan dan mengalami perisakan di sekolahnya. Semua memori buruk itu lepas begitu saja dalam telaga otaknya.
Tiada yang bisa menghindar ataupun menghapusnya, semua telah tersimpan rapi dan suatu saat, itu semua kelak menghalau dirinya. Semakin ia mengingatnya, semakin kuat ingatan buruk itu hadir di hadapannya.