Pak Arya menjadi serba salah, mau melawan pun tidak bisa. Ia terpaksa menuruti apa yang Dreena katakan. Meskipun awalnya ketiga preman itu berniat membawa pak Arya juga, tetapi Dreena mencegahnya. Dreena dapat menjamin jika dirinya mampu mengatasi semuanya dan membuat pak Arya tidak akan mengadu ke pihak yang berwajib.
Dengan rasa berat hati, perasaan murung pun terpancar dalam diri pak Arya. Sopir itu mempercepat laju kendaraannya. Perasaannya campur aduk, ia memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi berapa menit kemudian.
"Apa hari ini adalah hari terakhirku bekerja di kediaman kekuarga Leandro? Ya Allah, semoga tidak terjadi apa-apa pada non Dreena. Hamba tidak mau menjadi pengangguran, ya Rabb," gumam Pak Arya seraya berdoa di dalam kepanikannya.
Ia sungguh dilema, apakah harus pulang ke rumah atau bagaimana?
Pikirannya sungguh kalut, ia terus-menerus memikirkan nona majikannya. Berharap Dreena segera bebas dan terselamatkan dari ketiga brandal itu.