Kedua pekerja itu dalam pengawasan Dreena meskipun ia hanya berada di dalam kamarnya. Firasat buruknya semakin kuat. Ia yakin 2 orang asing ini patut dicurigai.
"Aku yakin, feeling-ku tak mungkin salah," pikir Dreena.
Sore itu, Dreena yang biasa berada di dalam kamar memutuskan untuk ke luar kamarnya. Ia berniat untuk pergi ke dapur mencari cemilan atau makanan apa pun untuk mengganjal perutnya yang tetiba saja merasa kelaparan, padahal waktu makan malam masih 1-2 jam ke depan. Akhir-akhir ini ia memang sering merasa lapar.
Di lantai bawah tampak sepi, mungkin bi Aida dan yang lainnya di bagian lain sudut rumah ini. Sekar juga tidak tampak. Dreena tak terlalu memedulikan hal tersebut.
Mendekati pintu dapur, ia dapat mendengar suara-suara itu. Benar, Dreena mendengar pembicaraan kedua orang asing itu. Ia pun sontak geram mendengar itu semua. Ingin rasanya ia menghabiskan kedua orang itu sekarang juga. Namun, kali ini Dreena mampu mengendalikan emosi marahnya.