Setelah membereskan semuanya, Jarrel membawa Dreena bersamanya. Awalnya Dreena tidak mau, tapi Jarrel membujuknya agar tiada yang mengetahui keberadaan mereka berdua.
"Tenang aja, gue cuma mau antarin elo pulang aja. Lagian sopir gue nunggu di mobil kok. Elo pasti nunggu dijemput, 'kan? Duhh, kelamaan mending gue antar aja," bujuk Jarrel agak memaksa.
Dreena pun mengangguk lemah. Ia pun mengekori Jarrel yang berjalan mendahuluinya. Sementara kobaran api sekitar gudang mulai menyebar perlahan-lahan, menyambar ke segala arah. Mereka berjalan cepat, sebelum ada orang lain yang mengetahui itu semua.
Sesampainya di depan mobil, Jarrel membukakan pintu untuk Dreena. Setelah Dreena masuk ia pun masuk ke dalam mobil. Ia memilih duduk di depan. Ia tahu jika Dreena sepertinya tidak mau di dekati apalagi ditanya-tanya lebih lanjut.
"Pak, kita antar dia ke rumahnya dulu, ya. Baru nanti kita balik," perintah Jarrel.
"Baik, Den. Non, rumahnya di mana, ya?" tanya pak Bowo.
