Ternyata apa yang sudah Jarrel korbankan salah juga. Ia pikir semuanya dapat membantu Dreena agar tidak merasa tersakiti. Justru semakin lama rasa benci mereka membutakan segalanya. Berbagai niat jahat mereka untuk menjatuhkan Dreena.
Jarrel melihatnya, tetapi ia begitu lemah tak sanggup berbuat apa pun untuk membela gadis yang ia kagumi. Atau mungkinkah ia terlalu egois. Ia tidak mau atau tidak rela jika para penggemar dadakannya tiba-tiba membenci atau menjauhinya? Entahlah ....
Di dalam kelas, tiada 1 orang pun yang mau berteman apalagi sekedar 1 kelompok jika mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
"Bu, kami tidak mau jika harus 1 kelompak oleh Dreena. Kami takut, Bu," ujar salah satu kelompok yang mana di sana terdapat Dreena juga.
"Mana bisa seperti itu. Ini tugas kelompok bukan individu. Sudah jangan banyak alasan," tukas sang guru dengan tegas dan bijak.
"Iya, Bu." Mereka terpaksa menerimanya, daripada nanti tidak dapat nilai.