Sementara Dreena menuju kelas, Jarrel entah akan pergi ke mana. Dari raut wajahnya dapat dilihat jika ia begitu senang melihat Dreena masuk ke sekolah kembali.
"Syukurlah, akhirnya Dreena masuk ke sekolah lagi," gumamnya sembari terus melangkah.
Ketika Jarrel sedang berjalan, lagi-lagi ada orang yang menyuruhnya agar menjauhi Dreena. Meski begitu Jarrel menanggapinya sambil lalu.
"Udah? Udah pengaruhi guenya?" tanya Jarrel santai. Ia masih mengendalikan dirinya.
"Hampir anak-anak kelas 10 ngomongin dia, malah beberapa kakak kelas juga. Masa elo nggak percaya. Elo yakin kalau dia benar-benar manusia?" ucap orang itu. Ia adalah anak remaja perempuan bersama kedua temannya.
"Gue nggak peduli, mau dia manusia atau bukan. Yang pasti meskipun dia monster atau makhluk jadi-jadian, dia nggak julid macam kalian semua! Awas, gue mau jalan!" geram Jarrel. Ia sudah tidak mampu menahan diri lagi.