Jarrel bergegas ke ruang UKS. Ia sangat yakin jika orang yang pingsan itu pasti Dreena. Sesampainya di sana, hanya ada dokter jaga yang menunggu Dreena.
"Permisi, Dok. Saya mau lihat teman saya yang pingsan," ucap Jarrel.
"Dia teman kamu? Oh iya, bukan sekarang lagi jam pelajaran, ya?" sahut dokter itu balik bertanya.
"Iya, saya sudah izin guru kok, Dok." Jarrel terpaksa berbohong.
"Oh gitu, baiklah. Berapa menit yang lalu dia dibawa ke sini. Dia pingsan di dalam toilet," jelas dokter itu sembari membuka tirai yang menutupi ranjang brankar Dreena.
"Ya ampun Dreena!" pekik Jarrel, rupanya apa yang ia pikirkan benar. Orang yang pingsan itu Dreena.
"Terus kondisinya gimana, Dok?"
"Sepertinya dia mengalami mimisan, ada bekas merah di rongga hidungnya. Tekanan darahnya juga rendah sekali," jelas sang dokter.
"Oh ... terus dia nanti sadar kan, Dok?"
"Iya, Insya Allah."
"Keluarganya sudah dikabarin, Dok?"
"Untuk saat ini pihak sekolah belum mengabarinya."