Dreena sedikit banyak tahu apa yang sedang orang tuanya alami. Ia tahu masalah apa yang kini menimpa ibu dan ayahnya. Sebagai seorang anak, tidak ada yang bisa ia lakukan. Ia hanya bisa diam, tetapi hati dan pikirannya selalu memikirkannya.
Seharusnya ia tidak terlalu banyak memikirkan sesuatu. Karena bagaimanapun kondisinya selalu saja melemah saat segala macam pikiran menyatu di benaknya. Ditambah tekanan darahnya yang selalu menurun, terkadang membuatnya hampir tidak sadarkan diri.
Belakangan ini juga, Dreena sering mimisan atau mengeluarkan darah dari rongga hidungnya. Jikalau ia mulai lelah dan kecapekan. Seperti pagi ini, baru saja ia sampai di kelasnya. Kepalanya mulai pusing. Ia merasa sekitarnya mulai berputar.
"Aduhh," keluhnya sembari memegangi kepalanya.
