Perlahan-lahan jari-jemari Dreena bergerak sedikit. Lama kelamaan semakin intens. Kelopak matanya pun mulai bergerak seakan ingin membuka matanya. Secara perlahan dan pasti, kelopak mata milik Dreena terbuka sedikit demi sedikit.
Dreena mengerjap-ngerjapkan kedua kelopak matanya. Kemudian matanya mulai memicing untuk beradaptasi dengan cahaya di sekitarnya. Meski siang hari, lampu ruangan selalu menyala. Tapi dengan lampu minim cahaya. Apabila malam tiba, barulah pihak rumah sakit menyalakan semua lampu ruangan.
Dikarena 24 jam lebih Dreena jatuh pingsan bahkan sempat dinyatakan koma oleh sang dokter, membuatnya seakan buta dengan sekitarnya. Ia harus lebih banyak mengerjap-ngerjapkan kelopak matanya. Namun ia heran dengan keadaan di sekitarnya. "Aku di mana?" lirihnya pelan, matanya mencari-cari lokasinya saat ini.