Andres telah selesai diperiksa oleh petugas medis. Ia saat ini sudah berada di ruangan di mana Dreena terbaring lemah. Sampai detik ini pun Dreena belum sadarkan diri.
"Gimana, Pak?" tanya Sekar ketika Andres memasuki ruangan.
"Masih menunggu hasilnya, semoga saja Papa bisa mendonorkan darah Papa untuk Dreena," tukas Andres.
"Iya, Pa." Lalu Sekar pun kembali kepada Dreena.
Andres mendekati tubuh Dreena yang tergolek di ranjang. Ia duduk di sisi berseberangan dengan Sekar. Ia pun menggenggam tangan Dreena dan mengecup keningnya. Matanya tampak memerah menahan air mata yang ingin mengintip keluar dari cela-cela matanya. Baik Sekar dan juga dirinya begitu terpukul karena putri kesayangan mereka harus mengalami hal seperti ini.
Tidak lama petugas medis menghampiri mereka dan memberikan kabar jika saat ini kondisi Andres belum bisa melakukan transfusi darah untuk Dreena. Mungkin karena terlalu panik dan stres membuat tekanan darahnya menurun. Andres pun mengalami hipotensi.