Hazel menatap datar ceruk nisan sederhana bertuliskan Tamara Banks.
Di balik kacamata hitamnya sorotan mata Hazel berkabut. Jasadnya telah menyatu dengan tanah, para pelayat berbaju serba hitam mulai bubar setelah pemakamannya usai.
Pagi itu awan kelabu pekat mengampar di atas cakrawala. Bermuram durja bersama percikan-percikan kilat yang sesekali bersahutan. Blake mengangkat payung hitam untuk istrinya. Merengkuh dan mengusap punggungnya.
Menurut kabar dari kepolisian, Tamara menyayat nadinya menggunakan pisau lipat. Entah dia mendapatkan pisau lipat itu dari mana. Sipir terlambat mengetahui karena posisi mendiang tidur menghadap dinding penjara. Kecurigaan baru terendus ketika sang sipir sadar bahwa Tamara tidak beranjak dari tempat tidurnya. Semua makanannya utuh begitu pun minumannya. Ketika mendapati tetesan darah kental menodai lantai.