Jenna hanya bisa termenung sejak kemarin. Jawaban Blake sudah cukup jelas. Meski memakai jurus yang biasa ia gunakan—merajuk dan merayu—tetap saja tak akan mengubah pendirian Blake. Tentu saja, ini mengenai prinsip, serta hidupnya.
Ia bahagia jika bisa hidup bersama Jenna, tetapi jika semua bukan dilandasi cinta, maka tak akan ada gunanya bagi Blake. Itu yang selalu ia katakan.
Namun, Jenna sungguh bimbang dan bingung saat ini. Apa yang ia dan Ryan lakukan saat di coffee shop adalah sesuatu yang salah. Jika Blake sampai mengetahui itu, mungkin ia akan membatalkan sendiri pertunangan ini.
Jenna tak ingin itu terjadi.
Jika ditanya apakah ia mencintai Blake atau tidak, tentu saja ia akan marah. Pertanyaan macam apa itu? Jelas ia mencintai dan menginginkan Blake dalam hidupnya. Tak mungkin tidak. Namun, kehadiran Ryan kembali, juga sikapnya yang sungguh menghadirkan rasa intimidasi terhadapnya, membuat Jenna bingung.