Kediamanan Jayden
"Ah! Loh, kamu sejak kapan di depanku Sayang?" tanya Jayden seraya menegakkan punggung, menyudahi acara bersandar dan kemudian mengusap sisi wajah sang istri lembut.
Ia tidak sadar sampai melamun seperti ini, untung saja tidak ada riwayat lemah jantung meski dibuat kaget.
"Sejak kamu melamun, Hubby. Lagian kamu pagi-pagi sudah melamun. Tidak baik tahu," jawab Kinara menasihati.
"He-he! Tidak melamun, Sayang. Hanya memandangi kalian dari jauh, ingin merekam setiap moment kebersamaan supaya tersimpan dengan jutaan copy di memoriku sendiri, aku tidak ingin melewati dan melupakan moment seperti ini," jelas Jayden mengelak.
"Kalau begitu, kamu juga harus di dalamnya, Hubby. Karena kami tidak mungkin ada, tanpa kamu di dalamnya," timpal Kinara kemudian menggenggam tangan sang suami, menariknya lembut untuk ikut bersamanya jalan menghampiri dua anak mereka, yang sudah menunggu dengan cengiran lebar menutupi kikikan saat ingat teriakan murka sang papa.