Setelah mengisi tausiyah, kami pun melanjutkan untuk sholat isya' dan setelah itu para santri seperti biasa menuju asrama untuk mengulang hafalan atau beristirahat.
Aku pun menuju ke sebelah shaff putri saat semua sudah keluar. Tinggallah istri tercintaku sedang berdoa. Aku pun mendekatinya. "Aamiin ya Robbal alaamiin." Suaranya terdengar lirih.
"Sayang."
"Mas Siroj."
"Gimana keadaan kamu?"
"Alhamdulillah mas, masih agak pusing, tadi saja diantar sama Syahida."
"Ya udah ayo kita pulang, apa perlu mas gendong?" Aku menggodanya dan ia menahan tawa.
Aku pun membangkitkannya dan tangannya memegang tanganku. Ia tersenyum manis sekali dan bersandar di bahuku. Kami pun menuju Ndalem.
Terdengar suara bacaan lantunan Al-Qur'an yang merdu. Siapa yang mengaji? Aku pun melihat nya dan sepertinya dari arah kamar Omar.
Masya Allah, ku lihat Omar melantunkan Al-Qur'an. Bersyukur sekali mendapatkan anak seperti Omar.