Mas Siroj terus saja memandangku. Pasti dia berfikir aku masih mengharapkan kang Ali. Sampai aku makan pun di pandangnya.
"Mas, jangan gitu kalau Mandang." Ia hanya nyengir. Dasar makhluk aneh. Eh tapi walaupun aneh dia adalah suamiku.
"Mas Siroj, mau makan apa?"
"Itu udah di ambilin ustadzah." Diih nyebelin banget sih.
"Husnudzon sayang."
Ibarat ombak di lautan yang beriak tenang kadang pula bergelombang, begitulah kehidupan manusia. Dinamika kehidupan kita sebagai manusia tak mungkin lepas dari beragam ujian Allah SWT, entah berupa kesusahan, kegagalan, kemiskinan, pun kekayaan dan kesenangan. Hadirnya ujian-ujian tersebut menjadi barometer keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.