"Jadi disana tidak ada lauk sama sekali?"
"Cuma nasi Gus."
"Ya Allah, yasudah." Aku pun menghampiri Kayla. Tampak ia hanya makan dengan telur saja. "Sayang, makan sama mas yuk! Mas Ndak biasa makan sendirian."
"Aku juga udah ada makanan mas."
"Gini aja!" Aku menyatukan makanan tersebut.
"Loh?"
"Ayo makan bareng!"
Kami pun makan sepiring berdua lagi. Aku menyuapinya. "Jangan cemberut, kalau cemberut jelek." Ia hanya memandangku, entah apa yang ia pikirkan? "Mas suapin lagi ya."
Setelah makan, ia merebut piring itu dan ingin mencucinya. "Biar mas aja. Sebagai permintaan maaf mas sama istri mas yang cantik ini." Tampak ia tersenyum geli.
Keesokan harinya, di sepertiga malam. Istriku masih tertidur lelap. Ku biarkan ia tertidur. Aku pun bangun dan membersihkan diri lalu sholat tahajud. "Ya Allah, jangan pernah pisahkan kami, lindungilah keluarga ini. Langgengkanlah pernikahan ini Ya Allah sampai jannah-Mu."