Kedua, relasi guru dan murid sebagaimana hubungan kakak dan adik. Guru akan selalu memperhatikan perkembangan psikologi dan pengetahuan muridnya. Curhat dan keluh kesah murid akan selalu didengar dan diperhatikan, tak terkecuali pada aspek pengetahuan. Pola ini akan berimplikasi pada perkembangan psikologi murid menjadi terlatih, di satu sisi, dan pengetahuan murid juga semakin berkembang, di sisi yang lain. Namun, demikian, kewibawaan guru juga terkadang menjadi tereduksi.
Saran dan perintah guru berpotensi terabaikan. Pola ini tampaknya lebih tepat untuk digunakan pada jenjang pendidikan menengah akhir atau jenjang pendidikan tinggi di beberapa semester awal. Ketiga, relasi guru dan murid itu sebagaimana hubungan sesama kawan, setara dan tidak ada yang saling melebihi.