Setelah selesai menyimak hafalan para santri, aku kembali menuju ndalem untuk melihat keadaan mas Siroj. Ku lihat ia membuka album pernikahan kami. "Mas Siroj, mas mau makan apa?" Aku merangkulnya dari belakang. "Apa saja yang penting halal," ucap mas Siroj. "Ya sudah, Kayla bikinkan nasi goreng kesukaan mas."
***
Ya Allah, tempat ini tak asing bagiku. Namun aku baru percaya saat melihat potret ini. Ning Kayla cantik sekali saat jadi pengantin dan sosok lelaki yang disampingnya sangat mirip denganku. Andai aku bisa mengingat semuanya. Manis sekali perlakuan Ning Kayla padaku.
Bagaimana keadaan Rima dan bapak? Semoga saja mereka baik-baik saja. Tak lama kemudian, Ning Kayla datang menghampiri dan membawa satu piring nasi goreng kepadaku. "Mas Siroj, kita makan yuk!" Ia menyuapiku dengan penuh kasih sayang.
