***
POV Kak Siroj
Keesokan harinya, Aku bersyukur sekali hari ini. Akhirnya doaku terkabulkan juga. Alhamdulillah Allah meridhoiku untuk menjadikan Ning Kayla sebagai pendamping hidupku. Lancarkanlah hingga halal kami gapai Ya Allah.
"Ciyee, yang mau jadi Gus Al-Fatah." celoteh Zulaikha.
"Terimakasih ya, gara-gara kamu aku bisa ketemu dengan Ning Kayla."
"Oke, mana janjinya?"
"Apa?" aku tak mengerti apa yang ia maksud.
"Seblak 5 bungkus."
Astagfirullah, aku lupa kalau Zulaikha doyan banget dengan makanan itu. "Oke kamu pesen saja. Nanti Aang yang bayar."
"Terimakasih Aangku sayang."
Hiih, Zulaikha makin lama bergaul dengan Fatimah malah semakin lebay. "Nak, kemana rayimu?" ucap umi. "Seblak mi."
"Hoalah, padahal Umi sudah masak lo. Jangan suka jajan. Jangan boros-boros."
"Ndak apa Mi, Siroj yang minta kok."
"Kamu itu jangan sering manjain adikmu biar dia usaha sendiri."
"Ia Umi."