Chereads / Menggapai ArasyMu / Chapter 102 - Tingginya Ikhlas

Chapter 102 - Tingginya Ikhlas

Bunyai benar, Ya Allah, tapi aku belum bisa menerima semuanya.

"Wes,  kamu ke pesantren ajarkan tasawuf pada santri ya," tutur Bu nyai.

Bissmillah, aku pun ke Pesantren. Walau perasaan tak enak sekali rasanya aku ingin kabur dari sini. Namun aku mempunyai tanggung jawab besar disini.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, kali ini saya akan bercerita tentang kisah yang saya alami beberapa bulan lalu.

Bulan September lalu, di salah satu kedai kopi di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, saya bersama seorang sahabat karib asal Madura sempat berbincang serius soal ikhlas. Diskusi itu berawal dari kisahnya yang kerap kali menemukan orang-orang yang mengumbar tuduhan 'tidak ikhlas' kepada sesama. Tuduhan demi tuduhan itu pun keluar tanpa landasan yang jelas, hanya berdasarkan sikap lahir yang tampak dari orang yang dituduhnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS