Disaat aku duduk santai di sofa ruang keluarga, Arkan mendekatiku dan ikut duduk di sampingku.
"Sayang, jalan - jalan yuk, mumpung hari libur." Ucap Arkan mengajakku jalan.
Aku memandang kearah Ibu sebentar sebelum menjawab pertanyaan Arkan, karena aku takut kalau Ibu melarang ku kemana - mana.
Padahal sebenarnya aku juga ingin sekali jalan - jalan, karena aku sudah sangat bosan terus menerus berada dalam penjara rumah Ibu.
"Sudah hamil tua, jangan pernah kemana - mana, hari perkiraan lahir sudah semakin dekat, nanti kalau ada apa - apa dijalan gimana." Belum sempat aku menjawab pertanyaan Arkan, Ibu sudah mendahuluinya dengan nada tinggi.
Aku hanya bisa diam dan menunduk, karena apa yang dikatakan Ibu memang benar, kalau ada apa - apa dijalan malah bisa membuatku dan anakku bahaya.
Aku menyenderkan kepalaku pada bahu Arkan, sedangkan Arkan mengelus pelan bahuku, mungkin maksud Arkan untuk menenangkan ku, dan menyuruhku untuk sabar.
