Kali ini aku nggak boleh duduk di pintu depan, dan aku harus menuruti apa kata Ibu, daripada membuat Ibu terus meneror ku dengan ucapan - ucapannya.
Akhirnya aku pun menikmati mangga mudaku di sofa ruang tamu, sambil ditemani oleh Ibu.
Mungkin Ibu takut kalau aku akan melanggar larangannya, makanya Ibu juga ikut duduk di sampingku.
"Ibu mau?" Aku menawari Ibu mangga muda yang aku makan, namun Ibu menggeleng sambil menutupi mulutnya dengan kedua tangan.
Kenapa Ibu sampai menutup mulutnya? Memangnya ada yang salah dengan mangga muda yang aku makan?
Rasanya saja segar banget, kenapa Ibu nggak mau mencicipinya?
Aku memakan mangga mudaku hingga habis, setelah itu mengembalikan pisaunya di dapur.
Aku mengintip ke ruang keluarga, aku pikir masih ada Arkan di sana, tapi ternyata Arkan sudah tidak ada diruang keluarga.
Kayaknya Arkan berada didalam kamar, jadinya aku menyusul Arkan masuk kedalam kamar.
Ternyata Arkan sedang tertidur nyenyak didalam kamar tanpa mengajakku.