Aku hanya mempermainkan sup itu dengan sendok tanpa berniat mencicipi nya sama sekali.
"Kenapa nggak dimakan? Malah dibuat mainan." Tanya Ibu dengan heran.
Aku tak menjawab pertanyaan Ibu, aku justru malah manyun sambil terus mempermainkan sup buatan Ibu dengan sendok.
Sup itu hanya ku putar - putar, dan sekali - kali ku ketuk dengan keras mangkok sup itu.
"Kamu kenapa sih, Nak?" Tanya Ibu yang terlihat sedih, mungkin karena aku tak memakan masakannya.
"Ibu kan tahu kalau Amaira itu pengennya makanan yang berkuah pedas, tapi kenapa Ibu malah buatin Amaira sup, udah gitu pakai dikasih daging segala, Amaira bosan makan daging, Bu." Ucapku dengan nada tinggi, karena Ibu salah memasak.
Harusnya tadi aku saja yang masak sendiri, tapi Ibu yang dari tadi ingin memasak makanan untukku.
Ibu sendiri yang menyuruhku untuk beristirahat.
Aku jadi menyesal sudah menuruti apa kata Ibu, sekarang aku nggak jadi makan gara - gara Ibu, padahal perutku sangat lapar.