Aku meninggalkan Ibu dengan langkah kaki kesal, tanpa menjawab pertanyaannya.
Mentang - mentang aku jarang mandi, sekali mandi malah dituduh nggak mandi, kan nyebelin banget.
"Kenapa terlihat kesal begitu?" Tanya Arkan saat aku baru masuk kedalam kamar.
Kelihatannya Arkan juga baru keluar dari kamar mandi, memang sudah biasa seperti itu, jadi aku juga nggak kaget sama sekali.
"Nggak kenapa - kenapa." Jawabku cuek sambil menidurkan tubuhku di atas ranjang dengan kasar.
"Memangnya Ibu bilang apa sampai bisa membuat kamu kesal?" Tanya Arkan sambil berganti baju.
"Masa Ibu bilang kalau aku nggak mandi, Ibu memang nyebelin kayak kamu." Ucapku dengan jutek, setelah itu aku menutupi seluruh tubuhku dengan selimut, dari ujung kaki sampai pucuk kepala.
"Pantas saja kalau Ibu bilang seperti itu, karena kamu kan sudah kebiasaan nggak pernah mandi." Ucap Arkan yang semakin membuatku jauh lebih kesal.
