Arkan mendekap tubuhku hingga membuatku menyandar di dadanya.
"Apa kamu nggak ingin hidup berdua hanya denganku?" Tanya Arkan membuatku memandangnya dalam.
Apa maksud dari pertanyaan Arkan? Apa sebenarnya Arkan ingin tinggal hanya berdua denganku?
Bagaimana aku bisa hidup berdua hanya dengannya, sedangkan aku saja tidak bisa masak, tidak pernah bersih - bersih rumah, dan juga tidak pernah mencuci baju.
Semua pekerjaan rumah selalu di kerjakan sama Ibu, karena memang sejak kecil aku sama sekali tidak tahu soal semua pekerjaan itu.
Aku jadi menghayal jika nanti aku hanya tinggal berdua dengan Arkan, siapa yang akan melakukan semua pekerjaan rumah? Masa aku?
"Kenapa malah diam?" Tanya Arkan lagi, karena aku tak kunjung menjawab pertanyaannya.
"Aku hanya memikirkan pertanyaan kamu, jika nanti kita hanya tinggal berdua, siapa yang akan melakukan pekerjaan rumah?" Aku mengutarakan apa yang ada dalam pikiranku, membuat Arkan mengerutkan keningnya.