Aku masih menunggu kedatangan Arkan pulang dengan membawa sate kambing.
Ku lihat Heni masih setia berdiri didepan pintu kamarku, membuatku sangat heran.
Kenapa Heni masih berdiri di sini? Memangnya apa yang akan dia tunggu disini?
"Nungguin apa kamu?" Tanyaku sambil mengerutkan kening ku.
Heni sama sekali tak menjawab pertanyaan ku, tapi dia langsung pergi keluar dari kamarku sambil menghentakkan kakinya yang terlihat sebal.
Aku menutup mulutku dengan kedua tangan sambil menahan ketawa, saat melihat wajah sebal Heni walaupun hanya sekilas.
Kenapa lama banget si Arkan, lagian dia cari sate kambing kemana malam ini?
Kalau memang nggak ada penjual yang buka, harusnya dia pulang saja.
Aku tadi kan hanya mengetes nya saja, apakah dia mau menuruti apa yang aku pinta, tapi ternyata dia memang mau membelikan ku sate.
Aku menyibak gorden jendelaku untuk melihat pekarangan depan rumah, tapi aku masih belum melihat mobilku terparkir di sana.